Di kaki bukit, di tepi selat biru, Kota Cilegon berdiri megah, penuh lugu. Dikenal sebagai Kota Baja yang tangguh, Berbalut senyum ramah nan buat luruh.

Riwayat panjangnya terukir di tiap batu, Dari prasejarah hingga masa kini yang penuh haru. Kerajaan dan kesultanan yang pernah berjaya, Meninggalkan jejak, sejarah yang takkan sirna.

Industri baja menjadi jantungnya, Krakatau Steel, simbol kebanggaannya. Di balik asap dan kilau baja yang membara, Terdapat semangat warga yang tak pernah sirna.

Jalan-jalan berliku mengantar kita, Ke tempat-tempat penuh cerita. Dari pantai Anyer hingga Merak yang mempesona, Cilegon adalah simfoni alam yang tiada tara.

Pembangunan yang merata menjadi cita, Agar semua rasa keadilan merata. Keamanan menjanjikan tidur yang lelap, Di bawah bintang, di pangkuan malam yang gelap.

Pelayanan juara menjadi tekad bersama, Agar senyum puas selalu menyapa. Unggulnya SDM menjadi harapan, Generasi muda siap membangun peradaban.

Cilegon, kota dengan harapan baru, Bersama Isro-Uyun, kita maju. Merata pembangunannya, aman kotanya, Juara pelayanannya, unggul SDM-nya.

Dalam hembusan angin laut yang segar, Ada janji akan masa depan yang gemilang. Cilegon, kota impian yang terus berkembang, Di sanalah kita semua berjuang, penuh semangat dan harapan.

Jika bukan kita, siapa lagi?
Jika bukan sekarang, kapan lagi?